Jumat, 27 April 2012

Tugas 6


TUGAS 6

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memproleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.

Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan. 

Seseorang tentunya harus memikirkan masa depan dimana pada saat kebutuhan hidup terus meningkat, kebutuhan yang dimaksud dapat berupa pendidikan, sarana transportasi, kesehatan, tempat tinggal, kebutuhan untuk rekreasi, ibadah, hingga kebutuhan untuk masa tidak produktif. Dengan berlatar belakang hal tersebut maka seseorang menyisihkan sebagian dari pendapatannya di masa produktif dan meng-investasikannya untuk masa dimana sudah kurangproduktif.
Ada banyak pilihan dalam berinvestasi, diantaranya yaitu membuka deposito, menabung, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan lain-lain.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi dalam Perekonomian
Investasi yang ditanamkan pada suatu Negara atau daerah, ditentukan oleh bebrapa faktor, antara lain:

1.      Pengaruh Nilai Tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

2.      Pengaruh Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.

3.      Pengaruh Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.

4.      Pengaruh Infrastruktur
Seperti dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah mengundang investor guna berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor infrastruktur, seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata uang asing. Melihat perkembangan makro-ekonomi saat ini, terutama memperhatikan kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.

5.      Nilai Waktu dan Uang
NILAI waktu uang atau time value of money adalah konsep yang menjabarkan bahwa uang yang tersedia pada saat ini lebih berharga dibandingkan uang dalam jumlah sama yang tersedia di masa yang akan datang. Soalnya, ada faktor bunga yang bisa membuat uang yang telah kita terima menjadi berbiak. Dus, semakin cepat uang itu kita terima, ia akan semakin berharga.Karenanya, Anda harus hati-hati saat membandingkan nilai uang yang Anda terima dalam waktu yang berbeda. Dalam hal ini, Anda harus memperhatikan faktor waktu dan bunga.

6.      Biaya Investasi
Hal yangpaling menentukan adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat akan investasi makin menurun. Namun tidak jarang, walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minat akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi dan faktor yang mempengaruhi adalah masalah kelembagaan.

Faktor – Faktor Penentu Pertumbuhan dan Perubahan Struktur Ekonomi

1. Faktor Produksi
faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih. Faktor- Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan harga faktor produksi tersebut.

2. Kondisi dan Struktur awal Ekonomi dalam Negeri (Economic Base)
Suatu Negara yang pada wal pembangunan ekonomi atau industry-industri dasar (seperti mesin, besi, dan baja) yang relative akan mengalami proses industrialisasi yang lebih pesat atau cepat dibandingkan yang hanya memiliki indistri-industri ringan (seperti tekstil, pakaian jadi, alas kaki, makanan, dan minuman).

 3. Besarnya Pasar Dalam Negeri.
Dalam hal ini besarnya pasar dalam negeri yang ditentukan oleh kombinasi antara jumlah populasi dan tingkat pendapatan riil per kapita. Pasar dalam negeri yang besar seperti Indonesia dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta orang (walau tingkat pendapatan per kapita rendah), merupakan salah satu faktor insentif pertumbuhan kegiatan ekonomi, termasuk industry, karena menjamin adanya skala ekonomis dan efisiensi dalam proses produksi (dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lainnya mendukung).

4. Pola Distribusi Pendapatan
Faktor ini sangat mendukung faktor pasar di atas. Walaupun tingkat pendapatan rata-rata per kapita pesat, tetapi kalau distribusinya sangat pincang, kenaikan pendapatan tersebut tidak terlalu berarti bagi pertumbuhan industry-industri selain industry-industri yang membuat barang-barang sederhana, seperti makanan, minuman, sepatu, dan pakaian jadi.

5. Karakteristik Industrialisasi
Karakter industrialisasi antara lain mencakup cara pelaksanaan atau strategi pengembangan industry yang diterapkan, jenis industry yang diunggulkan, pola pembangunan industry, dan insentif yang diberikan. Aspek-aspek ini biasanya berbeda antar Negara yang menghasilkan pola industrialisasi yang juga berbeda antarnegara.

6. Keberadaan Sumber Daya Alam (SDA)
Ada kecenderungan bahwa Negara yang kaya SDA mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah atau terlambat diversifikasi ekonomi (perubahan struktur) daripada Negara yang miskin SDA. Sebagai contoh Indonesia yang awalnya sangat mengandalkan kekayaan SDAnya, terutama migas, dapat dikatakan relative terlambat melakukan industrialisasi dibandingkan Negara-negara kecil dan miskin SDA di Asia Tenggara dan Timur, seperti Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Singapura.

 7. Kebijakan Perdagangan Luar Negeri
Fakta menunjukkan bahwa di Negara yang menerapkan kebijakan ekonomi tertutup atau inward looking policy, pola dan hasil industrialisasinya berbeda dibandingkan di Negara-negara yang menerapkan outward looking policy. Banyak LDCs, termasuk Indonesia, pada awal pembangunan menerapkan kebijakan protektif terhadap sector industrinya, kebijakan yang umum disebut impor substitution policy. Hasilnya, sector industry mereka berkembang tidak efisien, sangat tergantung pada impor, dan tingkat diversifikasinya rendah, khususnya lemah dikelompok midstream industries (seperti industry barang modal, input perantara, dan komponen-komponen untuk industry-industri hilir) yang pada umumnya menerapkan system produksi assembling.

Sedangkan Negara-negara berpendapatan tinggi di Asia Tenggara dan Timur, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, dan Hongkong, yang berhasil dalam menstransformasikan struktur ekonomi mereka dengan tingkat efisiensi dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam periode yang relative tidak terlalu lama.
 Sedangkan Tambunan, dalam bukunya Perekonomian Indonesia, menulis bahwa di dalam teoti-teori konvensional, pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh ketersediaan dan kualitas dari factor-faktor produksi seperti SDM, kapital, teknologi, bahan baku, enterpreneurship dan energi.  Akan tetapi, factor penentu tersebut untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang, bukan pertumbuhan jangka pendek.

Dengan kata  lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan lebih baik, sama atau lebih buruk dari tahun 2000 lebih ditentukan oleh factor-faktor yang sifatnya lebih jangka pendek, yang dapat dikelompokkan ke dalam factor internal dan eksternal.

Faktor eksternal didominasi oleh factor-faktor ekonomi, seperti perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi kawasan atau dunia.

1.       Faktor-faktor Internal
a. Factor ekonomi, antara lain:
  • Buruknya fundamental ekonomi nasional
  • Cadangan devisa
  • Hutang luar negeri dan ketergantungan impor
  • Sector perbankan dan riil
  • Pengeluaran konsumsi
b. Faktor non ekonomi, antara lain:
  • Kondisi politik, social dan keamanan
  • PMA dan PMDN
  • Pelarian modal ke luar negeri
  • Nilai tukar rupiah
2.  Faktor-faktor Eksternal
Kondisi perdagangan dan perekonomian regional atau dunia

Terimakasih kepada Bapak / Ibu Blogger yang secara tidak langsung telah membantu terselesaikannya tugas saya, semoga bermanfaat bagi setiap yang membacanya.




http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar